Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Strategi Pemasaran Jangkrik Hidup ke Kios Burung

Telur jangkrik berkualitas istimewa, bergaransi 100 %, disertai dengan panduan penetasan gratis. Silahkan hubungi 085608585111. Pin BB 51693D30.

Semakin lama semakin banyak peternak jangkrik di Indonesia. Bukan hanya karena mudahnya ternak jangkrik, tetapi juga labanya yang menggiurkan. Selain itu polusi akibat jangkrik juga sangat minim. Hal itu berimbas pada banyaknya persaingan di pasar ketika kita memasarkan hasil ternak kita. Seringkali peternak kurang memikirkan strategi pasar yang baik agar jangkrik kita mampu diterima kios burung, dan menambah jaringan pemasaran. Mereka cenderung menjual hasil produk kandang mereka ke pengepul dengan harga murah. Alasannya adalah ketidakadaan waktu untuk memasarkan dan kurangnya jaringan. Sehingga harga jangkrik di pasaran sering dipengaruhi oleh pengepul dan ketersediaan stok di pasar. Itu sesuai dengan hukum ekonomi stock and demand. 
Dengan banyaknya persaingan, peternak jangkrik satu dengan yang lain kemudian cenderung untuk saling menjatuhkan. Melempar isu negatif tentang kompetitor A, kompetitor B dst bahkan sampai pada perang harga, saling menurunkan harga jangkrik dipasar sehingga harga pasaran jangkrik jatuh dan berimbas pada kerugian banyak pihak.
Sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi apabila kita mampu memahami bahwa MENGALAHKAN berarti tahu bahwa kompetitor pengusaha jangkrik akan selalu ada akan tetapi kita tetap bisa membuat orang membeli produk hasil ternak kita. Itu namanya mengalahkan.
Bagaimana caranya? Kuncinya adalah Value / NILAI.
Ada 2 jenis pembeli jangkrik atau pemilik kios burung dalam seni menjual jangkrik ;
1.       Pembeli yang berorientasi Harga
2.       Pembeli yang berorientasi Nilai

Pembeli yang berorientasi harga adalah pembeli yang tertarik hanya dengan yang murah. Mau bagaimanapun juga kalau ada yang murah, ngapain beli yang mahal. Meskipun kualitasnya beda. Ada jangkrik murah? Ada telur jangkrik murah? Mereka akan mencari penjual yang menjual produknya semurah mungkin, karena mengharapkan untung lebih pada saat menjual kembali produk tersebut.

Pembeli yang berorientasi Nilai adalah pembeli yang menghargai NILAI yang terkandung di dalam produk yang anda jual. Nilai? Apa sih nilai yang terkandung dalam produk jangkrik? Kan sama2 jangkrik hidup juga?

Seringkali anda tidak menyadari, anda bisa menambahkan Nilai produk anda dengan menambah layanan, meningkatkan kualitas jangkrik yang anda jual. Meningkatkan kepedulian anda terhadap pembeli jangkrik dan produk lain.
Sebagai contohnya :
1.       Suto mencoba menawarkan jangkrik ke Toko “Maju”, langsung menuju ke pemilik toko, tawarkan produk jangkriknya, akan tetapi Toko “Maju” tidak mengambil atau membeli jangkriknya karena sudah ada langganan lain yang mensuplay jangkrik ke toko tsb. Suto balik kanan, esoknya tak menawarkan lagi ke toko “Maju”, dalam hati Suto sudah ada pemikiran bahwa Toko “Maju” tidak akan menerima hasil jangkriknya.
2.       Noyo mencoba menawarkan jangkrik ke Toko Maju, pertama kali dia datang untuk sekedar melihat-lihat produk apa saja yang dijual di toko tersebut, berkenalan dengan pemiliknya, berbincang-bincang santai, kemudian mengatakan bahwa dia beternak jangkrik dan kesulitan memasarkan produk dan meminta tolong kepada Toko Maju untuk membantu menjualkan hasil jangkriknya. akan tetapi Toko “Maju” tidak mengambil atau membeli jangkriknya karena sudah ada langganan lain yang mensuplay jangkrik ke toko tsb. Tak kehabisan akal, Noyo menawarkan untuk membuatkan box penampung jangkrik dan menitipkan jangkriknya untuk dibantu jualkan, esok apabila habis Noyo akan mengirimkan lagi sambil mengambil uang hasil penjualan jangkrik tersebut.

Dari ilustrasi diatas Noyo memberikan nilai lebih pada dirinya dan produk yang dia jual. Dia memberikan keramahan, ketulusan dalam berjualan dan pantang menyerah. Selain itu, kita pun bisa meniru Noyo, untuk memberikan garansi kematian sekian persen kepada langganan kita, membantu membersihkan box penampungan jangkrik setiap kali mengirim jangkrik ke toko, selalu mengirim tepat waktu dan sebagainya.
Alhasil dengan memberikan nilai lebih terhadap produk yang kita jual, maka orang akan tertarik untuk terus bekerja sama dan cenderung mempromosikan produk kita ke komunitasnya. Hal itu amat penting untuk membangun jaringan bisnis kita semakin berkembang.


Tambahkanlah NILAI dalam setiap produk yang anda tawarkan. Selamat Mencoba!

2 comments for "Strategi Pemasaran Jangkrik Hidup ke Kios Burung"

bpk.purba 25 May 2016 at 09:53 Delete Comment
saya punya ternak jangkrik tapi saya blm dapat pembelinya bos....mohon bantuanya atau hub
bpk.purba 081272601895
atau email ke: lamboygurning@gmail.com
Unknown 8 November 2016 at 08:21 Delete Comment
This comment has been removed by a blog administrator.