Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

seri budidaya jangkrik : Reproduksi Menelurkan jangkrik

Tags : jangkrik kawin, menelurkan jangkrik, bikin telur jangkrik, bisnis telur jangkrik, reproduksi jangkrik, telur jangkrik, pasir telur jangkrik, mengayak telur jangkrik, menyaring telur jangkrik, pemeraman telur jangkrik. 



Usaha jangkrik untuk mempertahankan keturunannya dilakukan melalui siklus reproduksi. Ini dimulai dengan proses kopulasi antara jangkrik dewasa jantan dan betina, yang dicapai pada usia sekitar 70-80 hari. Usia jangkrik betina siap kawin ditandai dengan keluarnya sayap terbang dan ovipositor secara lengkap, gerakannya gesit atau lincah dan pada jantan, diiringi dengan suara ngekrik yang keras (Sukarno. 1999).
Jangkrik adalah serangga yang memiliki system reproduksi dioceus yaitu kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berlainan. Alat kelamin serangga biasanya terletak pada ruas abdomen delapan dan sembilan. Ruas-ruas ini memiliki sejumlah kekhususan yang berkaitan dengan kopulasi dan peletakan telur.
Alat reproduksi serangga betina terdiri atas sepasang ovarium dengan bagian-bagiannya yang terdiri atas indung telur (ovariolla), saluran telur (oviduct), oogonia, sel folikel, sel germanium, oosit dan reseptakulum seminalis (spermateka), sedangkan alat kelamin jantan terdiri atas sepasang testis, vas differentia, seminal vesikal dan ductus ejakulatori. Alat genital betina disebut ovipositor yang merupakan alat peletak telur berbentuk seperti jarum sedangkan alat genital pada jantan disebut clasper. Clasper tersembunyi dalam abdomen dan dapat dikeluarkan bila hendak digunakan Clesper balik ke ruas-ruas abdomen bila tidak dipakai (Borror et al., 1992).


Gambar 2. Reproduksi Jangkrik

Saat perkawinan akan berlangsung, jangkrik jantan akan merayap dari belakang ke bawah jangkrik betina dan meletakkan kantong kecil berwarna putih berisi sperma, ketika mereka sudah tepat untuk berkopulasi, sperma tersebut akan masuk dan disimpan di bawah andomen jangkrik betina untuk bertemu dengan sel telur yang akan membuahi telurnya (Hasegawa dan Kubo. 1996). Setelah terjadi pembuahan, jangkrik betina akan bunting dan bertelur secara bertahap. Jumlah tersebut mungkin lebih banyak lagi tergantung speciesnya (Sridadi dan Rahmanto. 1999).






Jangkrik bertelur di pasir atau tanah yang lembab, jangkrik betina akan menancapkan alat genitalnya yang berbentuk jarum ke dalam pasir, naik turun untuk meletakkan telurnya. telur tersebut akan menetas pada umur 9-12 hari setelah di dalam pasir. 

anakan jangkrik akan menggali pasir yang menimbun telur mereka untuk mencari jalan keluar, setelah sampai di atas mereka akan langsung aktif mencari makan, segera sediakan sawi putih dan voer ayam yang digiling halus untuk persediaan an

Post a Comment for "seri budidaya jangkrik : Reproduksi Menelurkan jangkrik "