Sekali lagi, cuaca mengalahkan peternak jangkrik.
Bahkan, petani yang sudah berpengalamanpun tak akan mampu memanipulasi cuaca secara simultan.
Perubahan cuaca tahunan di Indonesia mulai berdampak pada peternak jangkrik. Para petani jangkrik banyak yang mengeluhkan gagal panen, jangkrik mati ketika menjelang umur 20hari, indukan gagal ganti kulit, adapun yang lolos metamorfosisnya maka akan sulit untuk bertelur. Kelangkaan jangkrik melanda sebagian besar kota di jawa, pun begitu dengan telur jangkriknya. Tanpa disadari, kebutuhan akan manipulasi suhu dan cuaca mutlak diperlukan ketika kita menghadapi cuaca yang tidak mendukung maksimalnya ternak jangkrik. Suhu dalam kandang harus tetap terjaga di angka 28°-32°c agar jangkrik terus beraktifitas, makan dan makan sehingga pertumbuhan jangkrik bisa maksimal, pemberian vitamin tambahan juga amat diperlukan, selain untuk menambah nafsu makan jangkrik, juga diperluka untuk meningkatkan daya tahan tubuh jangkrik itu sendiri. Kejelian kita membaca situasi (suhu, paparan angin) dan kondisi jangkrik (kadar air dalam badan jangkrik, nafsu makan) akan membantu kita mengolah ramuan dan tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil panen jangkrik kita. Salam
Post a Comment for "Sekali lagi, cuaca mengalahkan peternak jangkrik. "