Termometer Alami Menggunakan Jangkrik
Biasanya kalau kita mengukur suhu menggunakan thermometer, namun jika kita berada di pedesaan dan tidak ada thermometer, kita dapat menggunakan suara jangkrik untuk mengukur suhu.
Berawal dari penelitian Amos Dolbear pada tahun 1897, seorang ahli fisika asal Amerika menyatakan bahwa jangkrik berderik lebih cepat pada suhu yang lebih hangat, pada umumnya jangkrik berderik dengan nada dasar yang kurang lebih sama.
Teorinya tentang termometer jangkrik tersebut kemudian dikenal dengan “Hukum Dolbear”.
Menurut “Hukum Dolbear”, untuk memperkirakan suhu lingkungan dapat menggunakan rumus:
- Dalam Fahrenheit: hitung jumlah kerikan dalam 14 detik lalu tambahkan 40. (T = n + 40).
Contoh: 30 kerikan + 40 = 70°F.
- Dalam Celcius : hitung jumlah kerikan dalam 25 detik, dibagi 3 lalu ditambah 4. (T = (n/3) + 4).
Contoh: (48 kerikan / 3) + 4 = 20°C.
Rumus di atas dibuktikan oleh Dr. Peggy Le Mone, ilmuwan The Globe. Program dalam eksperimen pada tahun 2007 yang didanai oleh NASA. Dalam laporannya ia menyimpulkan bahwa rumus tersebut sangat mendekati suhu sebenarnya, yang diukur dengan thermometer.
Siapa sangka bahwa serangga kecil yang pandai bernyanyi ini banyak sekali manfaatnya. Hewan yang sering dijadikan pakan burung dan dijadikan masakan yang kaya akan protein ini ternyata mempunyai fungsi yang unik dibalik nyanyian merdu pejantannya itu.
Rajajangkrik.com
085608575111/59d2f901
Post a Comment for "Termometer Alami Menggunakan Jangkrik"