5 Cara Mengatasi PENYAKIT pada JANGKRIK untuk PETERNAK PEMULA
5 Cara Mengatasi PENYAKIT pada JANGKRIK-Budidaya jangkrik sebenarnya
tidak terlalu sulit. Bahkan pemula pun dapat belajar dari internet dan langsung
mempraktekkannya dirumah. Tinggal membuat box jangkrik, menyiapkan media tempat
sembunyi jangkriknya, menetaskan telur jangkrik di box, memberi pakan setiap
hari.
Setelah 30 hari, jangkrik tersebut siap dipanen. Semudah itulah usaha ternak jangkrik skala kecil-kecilan. Namun, meskipun awalnya bisa dibilang gampang, jangkrik juga rentan terkena berbagai macam penyakit lho.
beberapa macam penyakit yang sering mengakibatkan kegagalan panen jangkrik diantaranya adalah sebagai berikut : Jangkrik Mencret, Jangkrik Lemas dan Tidak Mau Makan, Jangkrik Gampang Mati serta Jangkrik Mati Ketika Umur 10 hari.
Setelah 30 hari, jangkrik tersebut siap dipanen. Semudah itulah usaha ternak jangkrik skala kecil-kecilan. Namun, meskipun awalnya bisa dibilang gampang, jangkrik juga rentan terkena berbagai macam penyakit lho.
beberapa macam penyakit yang sering mengakibatkan kegagalan panen jangkrik diantaranya adalah sebagai berikut : Jangkrik Mencret, Jangkrik Lemas dan Tidak Mau Makan, Jangkrik Gampang Mati serta Jangkrik Mati Ketika Umur 10 hari.
Umumnya, peternak jangkrik
langsung putus asa apabila menemukan kondisi jangkriknya sudah terkena penyakit
dan sulit diobati. Padahal cara mengatasi penyakit pada jangkrik itu sangatlah
mudah. Pengalaman dari peternak jangkrik senior akan kami bagikan disini
mengenai bagaimana meminimalisir kematian pada jangkrik saat penyakit-penyakit
jangkrik tersebut melanda kandang kita.
Inilah 5 cara mengatasi penyakit
yang sering menimpa jangkrik beserta penjelasannya
1.
Jangkrik Mencret
Jangkrik mencret ini merupakan penyakit yang umum
diderita oleh jangkrik ketika jangkrik berumur 15 hari. Gejalanya adalah
jangkrik mengeluarkan kotoran yang cair, berwarna hijau dan kotorannya banyak
menempel di dinding box.
Cara mengatasi penyakit ini adalah segera ganti pakan
sayuran yang sudah diberikan pada jangkrik dengan tebu dan pohon pepaya yang
sudah dibelah-belah. Ketika jangkrik sudah mendapatkan pakan yang banyak
mengandung serat dan sedikit mengandung air, maka mencret akan berkurang dan
jangkrik akan sehat kembali.
artikel yang lain : Penyebab Kematian Jangkrik Massal
artikel yang lain : Penyebab Kematian Jangkrik Massal
2.
Jangkrik Lemas dan Tidak Mau Makan
Penyakit jangkrik lemas dan tidak mau makan merupakan
kondisi dimana jangkrik tidak nafsu makan dan lemas. Jangkrik tidak lincah
lagi, seperti lemas dan tidak banyak bergerak. Penyebab dari penyakit ini
biasanya adalah karena suhu dan kelembaban dalam box jangkrik yang tidak
terjaga. Cara mengatasi jangkrik lemas dan tidak mau makanan adalah menaikkan
suhu dalam box menjadi stabil dan sesuai dengan kebutuhan jangkrik. Suhu ideal
untuk peternakan jangkrik atau suhu dalam box jangkrik adalah di kisaran 28
sampai 32 derajat C dan kelembaban diatas 80%. Anda dapat menutup box jangkrik
menggunakan plastik mulsa hitam atau terpal yang tidak berpori. Tutup rapat
hingga tidak ada udara yang keluar atau masuk, nantinya suhu dalam box jangkrik
akan naik dengan sendirinya dan kelembaban akan naik juga.
Apabila terlalu panas dan kelembaban terlalu tinggi,
buka saja penutup plastiknya 10-20% atau dikira-kira sampai tercapai panas dan
kelembaban yang pas dan sesuai dengan kebutuhan hidupnya jangkrik.
3.
Jangkrik Gampang Mati atau Jangkrik Mati
Mendadak
Penyakit jangkrik gampang mati atau jangkrik mati
mendadak biasanya disebabkan karena jangkrik keracunan pakan. Pakan jangkrik
yang diberikan kadang masing mengandung pestisida yang sulit dicuci atau
diluruhkan. Biasanya, pakan yang mengandung pestisida ini didapatkan dari
pakan-pakan sayuran yang banyak terdapat di sawah. Rumput-rumputan liar disekitar
sawah palawija terkena obat pestisida yang disemprotkan pak tani, kemudian
terbawa ke dalam kandang jangkrik dan ikut termakan oleh jangkriknya. Selain itu,
sayuran sisa yang didapatkan dari pasar berupa daun sawi putih bagian luar,
daun sisa kol atau kobis yang terbuang di pasar juga menjadi tersangka pembawa
pestisida.
Cara mengatasi keracunan pestisida pada jangkrik ini
adalah dengan membuang semua sayuran yang diduga mengandung racun atau
pestisida. Selain itu, segera pindahkan jangkrik yang masih hidup ke box
jangkrik lain. Setelah jangkrik yang masih sehat dipindahkan ke box lain,
segera berikan daun pepaya yang masih hijau dan segar sambil disemprot dengan
air kelapa. Apabila jangkrik mau makan maka kondisi jangkrik akan segera pulih
seperti sediakala.
4.
Jangkrik Mati Ketika Umur 10 Hari
Penyakit ini sangatlah umum ditemui oleh peternak
jangkrik di kandang jangkrik masing-masing. Tiba-tiba jangkrik yang sudah
berumur 10 hari akan mati lemas di dasar box, tidak bergerak atau
kejang-kejang. Sebenarnya masalah ini sama dengan penyakit nomor 3 yang sudah
disebutkan diatas. Suhu dan kelembaban dalam box jangkrik kurang terjaga,
biasanya terlalu dingin saat malam ataupun kelembaban kurang memenuhi standart
untuk ternak jangkrik. Bila suhu terlalu dingin, jangkrik akan sulit ganti kulit
dan akan mati perlahan-lahan.
Cara mengatasi penyakit ini adalah sama dengan cara
mengatasi jangkrik lemas dan mudah mati, Anda dapat menutup box jangkrik
menggunakan plastik mulsa hitam atau terpal yang tidak berpori. Tutup rapat
hingga tidak ada udara yang keluar atau masuk, nantinya suhu dalam box jangkrik
akan naik dengan sendirinya dan kelembaban akan naik juga.
Apabila terlalu panas dan kelembaban terlalu tinggi,
buka saja penutup plastiknya 10-20% atau dikira-kira sampai tercapai panas dan
kelembaban yang pas dan sesuai dengan kebutuhan hidupnya jangkrik.
Post a Comment for "5 Cara Mengatasi PENYAKIT pada JANGKRIK untuk PETERNAK PEMULA"