Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jangkrik Merupakan Sumber Alternatif Protein Bagi Manusia-Rajajangkrik

Jangkrik adalah serangga atau insekta yang berkerabat dekat sama belalang serta kecoa sebab diklasifikasikan dalam ordo Orthoptera. Hewan berdarah dingin ini mempunyai kekuatan menyesuaikan baik dengan lingkungannya.

Jangkrik dapat ditemukan di sawah, tegalan, tanah lapang serta perkebunan. Jangkrik biasanya hidup secara baik pada wilayah bersuhu di antara 20-32 C. Ketika masuk musim kemarau jangkrik akan dekati beberapa sumber perairan, seperti rerumputan atau ilalang di tepi sungai untuk mendapatkan makan.

Umumnya serangga ini ditemui di seputar halaman atau sekitar rumah kita. Kedatangan serangga yang secara aktif bergerak pada malam ini bisa dikenal dari bunyi bunyi kerikannya yang unik. Dan pada siang hari jangkrik memilih untuk sembunyi di bawah bebatuan, puing-puing pohon atau di tanah.

Jangkrik Merupakan Sumber Alternatif Protein Bagi Manusia-Rajajangkrik


Tipe jangkrik yang sekarang banyak dibudidayakan beberapa pembudidaya dengan cara sungguh-sungguh salah satunya tipe jangkrik kalung (Gryllus bimaculatus), cendawan (G. testaceus) serta Seliring (G. mitratus), dimana beberapa dari spesies ini mempunyai beberapa ciri fisik serta warna yang tidak sama. Misalnya pada jangkrik kalung, jangkrik ini mempunyai kulit serta sayap bagian luar warnanya hitam atau rada kemerahan. Di bagian punggung (dasar sayap luar) ada garis kuning hingga seperti kalung (Widiyaningrum, 2001).

Jangkrik Merupakan Sumber Alternatif Protein Bagi Manusia-Rajajangkrik

Jangkrik termasuk juga serangga yang alami metamorfosis tidak utuh. Siklus hidupnya diawali pada telur selanjutnya jadi jangkrik muda (nimfa) serta melalui berulangkali tingkat instar terlebih dulu sebelum jadi jangkrik dewasa (imago) yang diikuti dengan munculnya dua pasang sayap (Borror et al., 1992).

Morfologi badan jangkrik terdiri dari tiga bagian penting yaitu kepala, toraks (dada) serta abdomen (perut). Pada metode reproduksi, jangkrik betina mempunyai satu pasang ovarium berwarna krem serta satu pasang ovarial yang terdapat di punggung sisi tengah di atas tempat pencernaan. Jangkrik betina mempunyai ovipositor untuk alat kelamin luar. Ovipositor berwujud silindris serta meruncing layaknya jarum serta berperanan untuk tempat untuk keluarkan telur (Ros et al.,1982). Sedang untuk jangkrik jantan mempunyai sepasang testis berwarna putih krem yang terdapat di atas saluran pencernaan.

Jangkrik jantan akan keluarkan bunyi keras dan ini sebagai isyarat jika jangkrik itu siap untuk membuahi betina. 



Jangkrik dewasa bersiap untuk kawin pada umur kurang lebih 45 hari yang diikuti dengan hilangnya sayap. Jangkrik jantan akan keluarkan bunyi keras dan ini adalah isyarat jika jangkrik itu siap untuk membuahi betina, sedang jangkrik betina yang siap untuk dibuahi akan menemukan serta mendekati menuju bunyi yang dikeluarkan jangkrik jantan.

Ketika proses kawin jangkrik jantan akan ambil posisi di bawah serta jangkrik betina di atas. Jangkrik siap bertelur dalam kurun waktu tujuh hari sehabis berlangsung pembuahan, (Sukarno, 1999). Telur jangkrik berbentuk lonjong , berwarna kuning serta memiliki ukuran tidak lebih dari 0,25 cm.

Penggunaan jangkrik banyak dipakai untuk bahan pakan ternak untuk ayam hias, burung kicauan, ikan hias atau reptil. Jangkrik memiliki potensi untuk dibudidayakan sebab persentase proteinnya tinggi, daya reproduksinya tinggi dan siklus hidupnya  yang tidak panjang, ditambah pemberian pakannya yang gampang.

Jangkrik termasuk juga salah satunya tipe serangga yang umum dikonsumsi oleh manusia. Sejumlah masyarakat di banyak negara seperti India, Filipina, Thailand serta Indonesia memakai serangga ini jadi makanan pelengkap sumber protein pilihan. Banyak beberapa pemeran Usaha Kecil Miro Menengah (UMKM) di Indonesia menjual serangga ini untuk usaha olahan makanan atau camilan dalam kemasan.

Berdasar sebagian analisis ilmiah, tepung jangkrik memiliki kandungan protein serta nutrisi, khususnya asam amino yang cukup komplet. Hasil kajian Novianti (2003) dari Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor menerangkan jika tepung jangkrik kalung mempunyai kandungan protein serta lemak yang cukuplah tinggi. Dalam tepung jangkrik ada asam linoleat. Asam ini berperanan penting untuk manusia khususnya menghalangi dermatitis (pengeringan serta pengelupasan kulit) pada anak-anak.


Post a Comment for "Jangkrik Merupakan Sumber Alternatif Protein Bagi Manusia-Rajajangkrik"